Rabu, 29 Mei 2013

SEPAK BOLA

Sepak bola adalah salah satu olahraga yang mendunia. Semua negara mengenal olahraga ini, hingga menyelenggarakan liga sepak bola di masing-masing negara tersebut. Permainan sepak bola dimainkan oleh dua tim, dimana satu tim terdiri atas sebelas pemain yang bekerja sama untuk memperoleh kemenangan.
Setiap pemain dari masing-masing tim harus mengetahui peraturan etika dan menjunjung tinggi sportivitas baik secara individu maupun dalam tim. Berikut ini beberapa prinsip sportivitas, moral, dan etika yang harus dijaga setiap pemain.
1. Bermainlah untuk menang.
2. Bermainlah secara fair (jujur).
3. Perhatikan peraturan/hukum permainan.
4. Hormatilah lawan, rekan satu tim, wasit, official, dan penonton.
5. Menerima kekalahan dengan penuh kehormatan.
Tujuan dari permainan sepak bola adalah meraih kemenangan. Kemenangan tim tidak lepas dari strategi yang dirancang pelatih. Salah satu strategi pelatih adalah menentukan formasi pemain. Apakah yang dimaksud formasi permainan?

1 . Formasi Permainan Sepak Bola
Formasi permainan sebuah tim merupakan bagian penting dari strategi sepak bola. Istilah formasi mengacu pada penyusunan pemain dalam sebuah tim, baik pemain depan, pemain tengah, dan pemain belakang selama pertandingan berlangsung. Hal ini meliputi penetapan posisi tiap pemain, ruang geraknya, serta menentukan tugas setiap pemain sesuai posisinya.
Sebelum menetapkan formasi tim, seorang pelatih harus mengetahui kualitas pemain yang dimiliki, serta kekuatan dan kelemahan setiap pemain, sehingga pelatih memiliki pandangan untuk menentukan posisi
pemain yang bersangkutan, yaitu pada posisi yang tepat dan saat yang tepat. Selain itu, pelatih juga harus mengetahui kondisi masing-masing pemain, baik dari sisi fisik maupun mentalnya, siap atau tidak untuk
tampil membela tim.

Minggu, 26 Mei 2013

Lempar Lembing

Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga atletik nomor lempar. Lembing adalah alat yang digunakan dalam olahraga ini. Alat ini berbentuk seperti tombak dengan sudut tajam di salah satu ujungnya. Pada dasarnya lempar lembing berarti melempar lembing dari tangan dengan sekuat tenaga untuk memperoleh jarak lemparan sejauh mungkin.
1. Teknik Dasar Lempar Lembing
Dalam lempar lembing terdapat beberapa teknik dasar yang harus diketahui. Teknik dasar tersebut meliputi cara memegang, membawa, dan melempar lembing.
a. Memegang Lembing
Cara memegang lembing yang biasa dilakukan para pelempar, yaitu cara Amerika dan cara Finlandia.
1) Cara Amerika
Pegang lembing di bagian belakang lilitan lembing dengan jari telunjuk melingkar di belakang lilitan dan ibu jari menekannya di bagian permukaan yang lain. Sementara itu, jari-jari lain turut melingkar di badan lembing dengan longgar.
Cara memegang lembing: a) cara Amerika dan b) cara Finlandia

2) Cara Finlandia
Pegang lembing pada bagian belakang lilitan dengan jari tengah dan ibu jari, sementara telunjuk berada sepanjang batang lembing dan agak serong ke arah yang wajar. Jari-jari lainnya turut melingkar di badan lembing dengan longgar.

Senin, 25 Maret 2013

POLA HIDUP SEHAT

Hidup sehat adalah idaman setiap orang. Dengan memiliki kesehatan, maka setiap orang dapat melakukan berbagai aktivitas yang diinginkan, seperti bekerja, bermain, sekolah, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Kesehatan tidak datang dengan sendirinya. Diperlukan usaha serta disiplin diri untuk memperolehnya. Penanaman sikap disiplin ini perlu dilatih sejak dini, contohnya seperti yang ditunjukkan gambar di atas. Mengajak anak-anak melakukan aktivitas olahraga, merupakan salah satu usaha orang tua dalam mendidik anak untuk selalu menerapkan pola hidup sehat. Tahukah kalian, upaya lain dalam menerapkan pola hidup sehat?

A. Sehat
Menurut undang-undang Kesehatan Republik Indonesia UU No. 9 Tahun 1960 tentang Pokok-pokok Kesehatan Bab 1 pasal 2, sehat adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan, mental (rohani), dan sosial, dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat, serta kelemahan. Selain batasan tersebut, sehat juga dibedakan secara fisiologi dan secara anatomis.
  1. Sehat secara fisiologi, apabila organ-organ di dalam tubuh berfungsi secara normal dan baik, misalnya jantung, paru-paru, ginjal, dan sistem peredaran darah.
  2. Sehat secara anatomis, apabila anggota tubuh lengkap, misalnya memiliki kedua lengan, jari-jari tangan lengkap, anggota tubuh bagian bawah lengkap.